TUGAS PERTEMUAN 5 DAN 6 MATERI : UNIFY MODELING LANGAUAGE (UML)

 


 

Terdapat Prosedur  Sistem  Berjalan  Pembelian  Barang  secara  Kredit  pada 

CV.  Maju  Terus Pantang Mundur, sebagai berikut:

 

 

1.    Prosedur Permintaan Barang 

 

Bagian persediaan memeriksa segala kebutuhan yang diperlukan selama proses

produksi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penghitungan jumlah (quantity) lalu

dibuatkan Purchase Request Form (PRF) yang diserahkan kepada Bagian

pembelian. Kemudian bagian pembelian akan mengarsip PRF. 


2.    Prosedur Pemesanan Barang 

 

Bagian pembelian membuat Purchases Order (PO) berdasarkan data PRF untuk

diserahkan kepada supplier terpilih. Sebagai bukti pesanan kemudian copy PO

diberikan kepada bagian persediaan yang akan disimpan di arsip PO. 


3.    Prosedur Penerimaan Barang 

 

Supplier mengirim barang beserta Surat Jalan (SJ) kepada gudang sebagai bukti

bahwa barang telah dikirim. Bagian gudang akan memeriksa barang berdasarkan

PO dan Surat Jalan(SJ). Setelah itu bagian gudang menandatangani Surat Jalan

(SJ) dari supplier dan membuat form laporan penerimaan barang (FLPB) untuk

diserahkan kepada bagian pembelian. Kemudian SJ dan FLPB di arsipkan. 


4.    Prosedur pembayaran 

 

Supplier akan melakukan tagihan dengan memberikan invoice, surat jalan, faktur

pajak kepada bagian pembelian. Bagian pembelian membuat Detail Tagihan

Pembayaran (DTP) sebagai detail invoice, kemudian diserahkan kepada

accounting beserta invoice, Surat Jalan, faktur pajak dan PO untuk diproses

pembayarannya. Setelah itu accounting melakukan pembayaran dan memberikan

DTP serta bukti pembayaran kepada bagian pembelian  untuk  dilaporkan  kepada 

supplier bahwa  telah  melakukan  pembayaran. Kemudian  invoice,  Faktur  pajak, 

Detail  tagihan  Pembayaran,  Bukti  Pembayaran  diarsipkan. 

 

5.    Prosedur Pembuatan Laporan 

 

Laporan Pembelian dibuat berdasarkan data yang ada pada arsip PO dan arsip bukti

pembayaran, kemudian diserahkan kepada Manager Devision. 

 









 

Dari uraian prosedur diatas, buatlah: 

 

1.   Analisis Kebutuhan Software 

A. Analisis Kebutuhan

a. Dokumen Masukkan

b. Dokumen Keluaran

c. Software yang dibutuhkan (Sistem berbasis desktop)

d. Hardware yang dibutuhkan


B. Use Case Diagram

C. Activity Diagram

D. Class Diagram

E. Sequence Diagram

F. Deployment Diagram 


2.   Entity Relationship Diagram (ERD)

3.   Logical Record Structure (LRS)

4.   Spesifikasi File



Petunjuk Pengerjaan :

a. Kerjakan secara kelompok

b. Cantumkan NIM, Nama Lengkap dan Kelas dari kelompok tersebut pada jawaban

c. Gunakan software dalam membuat diagram UML nya (Enterprise Architecture, Argo

UML, dll)

d. Semua hasil pengerjaan dibuat dalam bentuk .pdf

e. Semua pengerjaan dimuat dalam 1 Link blog/web yang mewakili dari setiap kelompok

f. Semua anggota kelompok wajib memuat Link blog/web tersebut kedalam Link di

MyBest


































UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA

ILMU KOMPUTER




Website/Blog: Rizki Agung Sentosa  (https://rizkiagungsentosa.blogspot.com/)

Kelas: 15.6A.01

Anggota Kelompok:

1. 15200048 (Rizki Agung Sentosa)

2. 15200060 (Mohamad Ridwan Apriyadi)

3. 15200180 (Marselino Raja Putra Tambunan)

4. 15200063 (M Aldi Ramadhan)

5. 15200041 (Rayhan Aqsyal Athallah)

















1.  Analisis Kebutuhan Software 

A. Analisis Kebutuhan

1.Permintaan Barang: Bagian persediaan memeriksa kebutuhan barang yang diperlukan selama proses produksi, dan membuat Purchase Request Form (PRF) untuk diberikan kepada bagian pembelian. Kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi harus dipenuhi dengan memastikan barang yang dipesan sudah sesuai dengan kebutuhan, kualitas, dan jumlah yang diperlukan.


2.Pemesanan Barang: Bagian pembelian membuat Purchase Order (PO) berdasarkan data PRF yang diberikan, dan membuat salinan PO yang disimpan di arsip PO. Kebutuhan yang diperlukan harus dipesan pada supplier terpilih dengan memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan serta kualitas dan harga yang sesuai.


3.Penerimaan Barang: Bagian gudang memeriksa barang berdasarkan PO dan Surat Jalan (SJ) dari supplier, menandatangani SJ dari supplier, dan membuat Form Laporan Penerimaan Barang (FLPB) untuk diserahkan kepada bagian pembelian. Kebutuhan barang yang sudah dipesan harus diterima dengan baik oleh bagian gudang dengan memastikan kualitas dan jumlah barang yang diterima sudah sesuai dengan pesanan.


4.Pembayaran: Supplier memberikan invoice, surat jalan, dan faktur pajak kepada bagian pembelian. Bagian pembelian membuat Detail Tagihan Pembayaran (DTP) dan diserahkan kepada accounting untuk diproses pembayaran. Setelah itu, accounting melakukan pembayaran dan memberikan DTP serta bukti pembayaran kepada bagian pembelian untuk dilaporkan kepada supplier bahwa telah melakukan pembayaran. Kebutuhan yang diperlukan harus dibayar dengan tepat waktu dan jumlah yang sesuai serta dilakukan oleh bagian accounting.


5.Pembuatan Laporan: Laporan Pembelian dibuat berdasarkan data yang ada pada arsip PO dan arsip bukti pembayaran, kemudian diserahkan kepada Manager Devision. Kebutuhan yang diperlukan adalah membuat laporan pembelian yang akurat dan terkini untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.


a. Dokumen Masukkan

Dokumen Masukan: Prosedur Sistem Berjalan Pembelian Barang secara Kredit pada CV. Maju Terus Pantang Mundur

Tujuan: Memperjelas prosedur pembelian barang secara kredit pada CV. Maju Terus Pantang Mundur agar dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

Prosedur yang harus dilakukan:

  1. Bagian persediaan harus memeriksa segala kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penghitungan jumlah (quantity) lalu dibuatkan Purchase Request Form (PRF) yang diserahkan kepada Bagian pembelian. Kemudian bagian pembelian akan mengarsip PRF.

Bagian pembelian harus membuat Purchases Order (PO) berdasarkan data PRF untuk diserahkan kepada supplier terpilih. Sebagai bukti pesanan kemudian copy PO diberikan kepada bagian persediaan yang akan disimpan di arsip PO.

  1. Supplier mengirim barang beserta Surat Jalan (SJ) kepada gudang sebagai bukti bahwa barang telah dikirim. Bagian gudang akan memeriksa barang berdasarkan PO dan Surat Jalan(SJ). Setelah itu bagian gudang menandatangani Surat Jalan (SJ) dari supplier dan membuat form laporan penerimaan barang (FLPB) untuk diserahkan kepada bagian pembelian. Kemudian SJ dan FLPB di arsipkan.

  2. Supplier akan melakukan tagihan dengan memberikan invoice, surat jalan, faktur pajak kepada bagian pembelian. Bagian pembelian membuat Detail Tagihan Pembayaran (DTP) sebagai detail invoice, kemudian diserahkan kepada accounting beserta invoice, Surat Jalan, faktur pajak dan PO untuk diproses pembayarannya. Setelah itu accounting melakukan pembayaran dan memberikan DTP serta bukti pembayaran kepada bagian pembelian untuk dilaporkan kepada supplier bahwa telah melakukan pembayaran. Kemudian invoice, Faktur pajak, Detail tagihan Pembayaran, Bukti Pembayaran diarsipkan.

  3. Laporan Pembelian dibuat berdasarkan data yang ada pada arsip PO dan arsip bukti pembayaran, kemudian diserahkan kepada Manager Devision.

Catatan: Setiap prosedur harus dilakukan dengan teliti dan akurat untuk meminimalkan kesalahan. Setiap dokumen yang dihasilkan harus disimpan dengan baik di arsip yang sesuai.







b. Dokumen Keluaran


Prosedur Sistem Berjalan Pembelian Barang secara Kredit pada CV. Maju Terus Pantang Mundur:

  1. Prosedur Permintaan Barang

    • Purchase Request Form (PRF) yang diserahkan kepada Bagian pembelian.

  2. Prosedur Pemesanan Barang

    • Purchases Order (PO) diserahkan kepada supplier terpilih.

    • Copy PO disimpan di arsip PO.

  3. Prosedur Penerimaan Barang

    • Form laporan penerimaan barang (FLPB) diserahkan kepada bagian pembelian.

    • SJ dan FLPB diarsipkan.

  4. Prosedur pembayaran

    • Detail Tagihan Pembayaran (DTP) sebagai detail invoice diserahkan kepada accounting.

    • Accounting melakukan pembayaran dan memberikan DTP serta bukti pembayaran kepada bagian pembelian.

    • Invoice, Faktur pajak, Detail tagihan Pembayaran, Bukti Pembayaran diarsipkan.

  5. Prosedur Pembuatan Laporan

    • Laporan Pembelian dibuat berdasarkan data pada arsip PO dan arsip bukti pembayaran.

    • Laporan Pembelian diserahkan kepada Manager Division.










c. Software yang dibutuhkan (Sistem berbasis desktop)


  1. Aplikasi Spreadsheet: untuk membuat Purchase Request Form (PRF) dan Detail Tagihan Pembayaran (DTP) yang digunakan oleh bagian pembelian dan accounting.

  2. Sistem Informasi Persediaan: untuk mengelola data persediaan barang dan membuat laporan pembelian berdasarkan data yang ada pada arsip PO dan arsip bukti pembayaran.

  3. Sistem Informasi Akuntansi: untuk memproses pembayaran dan menghasilkan bukti pembayaran yang akan dilaporkan kepada supplier.

  4. Aplikasi pengarsipan: untuk mengarsipkan semua dokumen yang dibutuhkan dalam proses pembelian barang seperti PRF, PO, Surat Jalan (SJ), faktur pajak, DTP, bukti pembayaran, dan laporan pembelian.








d. Hardware yang dibutuhkan


mengenai hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan prosedur sistem pembelian barang secara kredit pada CV Maju Terus Pantang Mundur. Oleh karena itu, tidak dapat disebutkan hardware apa yang dibutuhkan. Namun, secara umum, proses pembelian barang secara kredit dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, printer, scanner, dan internet. Selain itu, jika proses tersebut dijalankan di dalam sistem informasi manajemen, maka diperlukan server dan perangkat jaringan untuk menghubungkan berbagai komputer dan perangkat lainnya dalam sistem. 


B. Use Case Diagram


Pembeli

  1. Pembeli dapat login kedalam sistem untuk melakukan transaksi pembelian.

  2. Pembeli dapat pilih produk dan masukan kedalam keranjang belanja (Shopping-Cart).

  3. Pembeli dapat check-out untuk selesai transaksi pembelian.

  4. Pembeli mendapat bukti traksaksi pembelian.

  5. Pembeli dapat mengkonfirmasikan pembayarannya melalui form yang sudah disediakan didalam sistem.


Bagian Penjualan

Dapat melakukan cek pemesanan penjualan yang masuk.


Bagian Keuangan

  1. Bagian keuangan dapat melakukan validasi transfer pembayaran yang masuk.

  2. Bagian keuangan dapat mencetak Invoice untuk pembeli yang sudah lunas.


Berikut Pembuatan Uses Case Diagram, dari scenario diatas :


Tabel skenario untuk case “Login” ke Sistem Penjualan :



Use Case Name

:

Login

Use case Description

:

Pengguna masuk ke Sistem untuk mengakses fungsionalitas sistem.

Actors

:

Pembeli, Bagian Penjualan, Bagian Keuangan

Pre-Condition

:

Sistem harus terhubung ke jaringan internet.

Post -Condition

:

Setelah login berhasil, pesan berhasil ditampilkan untuk dilihat Pengguna



Main Scenarios

Serial No.

Step

Actor

1

Enter Username

Enter Password


2

Validate Username, Password


3

Mengizikan Mengakases Sistem Sesuai dengan hak akses

Extensions

2a

Invalid Username

System menampilkan pesan error


2b

Invalid Password

System menampilkan pesan error


C. Activity Diagram


Analisis untuk menggambarkan activity dari suatu use case diagram sistem penjualan diatas.

Sebagai contoh work flow usecase login ini sebagai berikut:

  1. Pengguna memasukan username dan password.

  2. Pengguna klik atau enter untuk langkah selanjutnya.

  3. Kemudian sistem melakukan validasi Username dan Password tersebut.

  4. Jika dinyatakan valid maka Session Login Aktif, dan Masuk kedalam Sistem Penjualan.

  5. Jika dinyatakan tidak valid, maka tidak masuk kedalam Sistem Pejualan.

  6. Sistem Selesai


Berikut kita akan mencoba menggambarkan Activity diagram untuk menggambarkan beberapa use case yang ada pada use case diagram sistem informasi penjualan. Dalam analisis ini yang perlu diingat bahwa usecase menggambarkan suatu function dalam suatu sistem. Suatu function tidak ada istilah goto, atau kembali keatas. Suatu function digambarkan ketika terdapat suatu kondisi benar atau salah, semua akan berakhir pada satu titik keluar.




Dalam kegiatan fungsi didalam sistem, bahwa sistem terima Username dan Password. dimana username dan password tersebut akan dilakukan validasi, apabila Valid maka Session Login akan aktif dan bisa masuk kedalam sistem penjualan. Jika tidak valid maka tidak bisa masuk kedalam sistem penjualan dan selesai. Apabila tidak valid, bukannya panah menuju input username dan password lagi. yang perlu diingat bahwa ini Function tidak ada goto, kita tidak menggambarkan Flow Chart. Apabila akan melakukan login kembali maka masuk kedalam fungsi Login kembali. Itu hanya terkait kegiatan Actor yang hanyak klik Tombol.


D. Class Diagram


berikut list candidate class diagram :


Associate Partner

Customer Account

Order

Author

Customer Rating

Password

Book

Database

Purchase Order

Book Catalog

Editorial Review

Review Comment

Book Details

Internet

Search Method

Book List

Item

Search Result

Book Review

Keyword

Seller

Bookstore

List of Accounts

Shipping Fulfillment System

Category

Master Account List

Shopping Cart

Checkout

Masterbook Catalog

Title

Credit Card

Master Catalog

User Account

Customer

Mini-Catalog

Wish List


Berikut hasil penyaringan dari kata benda yang unik yang dapat dijadikan candidate class:



Associate Partner

Customer Account

Order

Author

Customer Rating

Purchase Order

Book

Database

Search Method

Book List

Editorial Review

Search Result

Book Review

Line Item

Shipping Fulfillment System

Category

Master Account List

Shopping Cart

Checkout

Master Book Catalog

Wish List

Credit Card

Mini Catalog



Langkah berikutnya adalah penentuan hubungan agregasi antar tiap class untuk mengetahui apakah sebuah class merupakan komponen dari class lain. Hasil analisis untuk hubungan agregasi dalam domain class kasus ini sebagai berikut:



Akan ada domain class yang berdiri sendiri yang tidak berhubungan dengan class lainnya seperti Associate Partner, Shipping Fulfillment System, Database, dan Search Method. Artikel ini hanya membahas sampai langkah penentuan relasi domain class tipe agregasi. Langkah selanjutnya penentuan hubungan relasi asosiasi (bila ada) dan hubungan generalisasi untuk abstraksi class.


E. Sequence Diagram


Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display dan sebagainya.


  1. Sequence Diagram Login


Berikut ini merupakan sequence diagram sistem usulan login : 




Penjelasan tentang gambar sequence diagram sistem usulan login adalah sebelum melakukan akses ke sistem, bagian keuangan harus melakukan login terlebih dahulu, dengan cara memasukan username dan password yang selanjutnya akan diverifikasi dan dicek. Apabila baian keuangan telah benar, maka bagian keuangan dapat mengakses sistem sesuai dengan kebutuhannya.


  1. Sequence Diagram Data Pengguna


Berikut ini merupakan sequence diagram sistem usulan data pengguna :





Penjelasan tentang gambar sequence diagram sistem usulan data pengguna adalah sistem akan menampilkan data pengguna kemudian bagian keuangan menambah data pengguna, id pengguna, username dan password.


  1. Sequence Diagram Data Pemasok


Berikut ini merupakan sequence diagram sistem usulan data pemasok :







Penjelasan tentang gambar sequence diagram sistem usulan data pemasok adalah sistem akan menampilkan data pemasok kemudian bagian keuangan mengisi data pemasok, id pemasok, nama, alamat, no telepon, kemudian data akan disimpan.


  1. Sequence Diagram Data Customer


Berikut ini merupakan sequence diagram sistem usulan data customer : 

Penjelasan tentang gambar sequence diagram sistem usulan data customer adalah sistem akan menampilkan data customer kemudian bagian keuangan mengisi data customer, id customer, nama, alamat, no telepon, kemudian data akan disimpan.














F. Deployment Diagram

Deployment Diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut. Jadi penggambaran arsitektur fisik sebuah aplikasi yang melibatkan perangkat, baik perangkat lunak maupun perangkat keras yang disebut dengan node dan menunjukkan bagaimana komponen perangkat lunak dan keras ini bekerja sama akan digambarkan dalam deployment diagram. 









2. ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model atau rancangan untuk membuat database, supaya lebih mudah dalam menggambarkan data yang memiliki hubungan atau relasi dalam bentuk sebuah desain. 

Jenis Model data ERD ada 2 yaitu Data Logis dan Data Fisik.

Komponen yang dipakai dalam membuat ERD yaitu:

Entitas, Atribut, Relasi dan Garis.

Di dalam Atribut ada beberapa jenis yang sering dipakai yaitu Kunci, Simpel, Multinilai, Gabungan, dan Derivatif.

Relasi juga memiliki beberapa jenis yaitu one to one, one to many, many to many.


Berikut adalah Gambar dan artinya yang akan digunakan dalam pembuatan ERD


Tahap 1 – Menentukan entitas yang akan terlibat atau menentukan tabel.

Contoh masalah berasal dari SIAKAD Perkuliahan. Dalam sistem SIAKAD suatu perguruan tinggi, mahasiswa dapat melakukan input KRS, melihat KHS, mengambil banyak mata kuliah, dan mata kuliah diambil oleh para mahasiswa.

Sebagai contoh, untuk penentuan entitasnya bisa dijadikan sebagai Mahasiswa, Dosen, Ruang, dan Mata_Kuliah.




Tahap 2 – Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. Di tahap penentuan atributnya maka akan menjadi seperti ini:

  • Mahasiswa: nim, nama_mhs, almt_mhs

  • Dosen: nip, nama_dsn, almt_dsn

  • Mata kuliah: kd_mk, nama_mk

  • Ruang: kd_ruang, lokasi, kapasitas

Tahap 3 – Menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya dan kardinalitas relasi. Setelah menentukan atribut-atributnya, maka langkah selanjutnya menetukan relasi. Inilah contoh relasi beserta kardinalitasnya.

  • Mahasiswa (M) mengambil Mata_Kuliah (N), yaitu banyak mahasiswa mengambil banyak mata kuliah.

  • Dosen (1) membimbing Mahasiswa (N), yaitu satu dosen membimbing banyak mahasiswa.

  • Dosen (1) mengajar Mata_Kuliah (N), yaitu satu dosen mengajar banyak mata kuliah.

  • Ruang (1) digunakan untuk Mata_Kuliah (1), yaitu satu ruang dapat digunakan untuk satu mata kuliah saja.

Tahap 4 – Membuat model Entity Relationship Diagram.

Setelah menetapkan hubungan dan rasio kardinalitas, selanjutnya membuat diagram ER. Dalam tahap ini hanya menggabungkan seluruh himpunan dan relasi dari tahap ketiga. Dimulai dari mahasiswa. Mahasiswa mengambil Mata_Kuliah, Dosen membimbing Mahasiswa, Dosen mengajar Mata_Kuliah, dan Ruang untuk Mata_Kuliah.

Selanjutnya menentukan foreign key, primary key yang termasuk pada atribut entitas lain. Di antara entitas Mahasiswa mengambil Mata_Kuliah maka kunci utamanya terletak pada relasi mengambil, yaitu nim dan kd_mk.  Sedangkan untuk foreign key Dosen membimbing Mahasiswa terletak pada nim.


Dalam SIAKAD, mahasiswa juga dapat melihat KHS atau kumpulan nilai selama belajar. Atribut Nilai tidak diletakan pada entitas, namun pada relasi Mengambil.

Jika atribut ini ditempatkan pada entitas Mahasiswa, maka semua mata kuliah yang diambil oleh satu Mahasiswa menghasilkan nilai yang sama. Jika aribut Nilai ditempatkan pada entitas Mata_Kuliah, maka semua mahasiswa yang mengambil Mata_Kuliah itu akan memiliki nilai yang sama. Keduanya sama-sama tidak realistis.

Maka dengan adanya atribut Nilai pada relasi Mengambil, maka seorang mahasiswa tertentu yang mengambil mata kuliah tertentu akan mendapatkan nilai yang tertentu pula.

Sebenarnya relasi tidaklah memiliki atribut. Namun, jika diantara dua entitas relasinya Many to Many, maka akan membentuk entitas baru. Nantinya di dalam entitas baru tersebut terdapat primary key dari entitas Mahasiswa dan Mata_Kuliah untuk dijadikan foreign key pada entitas baru.

Entitas baru tersebut bernama Mhs_ambil_MK dengan atribut password, nim, kd_mk, dan nilai. Dari semua atributnya, password akademiklah yang dijadikan sebagai foreign keynya. Karena satu mahasiswa memiliki password yang berbeda dengan mahasiswa lain. Maka hasil Entity Relationship Diagram akan seperti berikut.

Mahasiswa mengambil Mhs_ambil_MK diambil Mata_Kuliah, kemudian disambungkan dengan Ruang dengan relasi digunakan untuk. Sambungkan entitas Dosen membimbing Mahasiswa dan Dosen mengajar Mata_Kuliah. Yang berbeda dari bentuk ERD sebelumnya hanya terletak pada “Mhs_ambil_MK” saja agar nilai mata kuliah mahasiswa menjadi realistis.



3.Logical record structure yang bisa dibuat berdasarkan teks tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Purchase Request Form (PRF)

  • Quantity (jumlah barang yang diminta)

  • Item Name (nama barang yang diminta)

  • Date (tanggal permintaan dibuat)

  1. Purchases Order (PO)

  • Quantity (jumlah barang yang dipesan)

  • Item Name (nama barang yang dipesan)

  • Supplier Name (nama supplier yang dipilih)

  • Date (tanggal pemesanan dibuat)

  1. Surat Jalan (SJ)

  • Quantity (jumlah barang yang dikirim)

  • Item Name (nama barang yang dikirim)

  • Supplier Name (nama supplier yang mengirim)

  • Date (tanggal pengiriman)

  1. Form Laporan Penerimaan Barang (FLPB)

  • Quantity (jumlah barang yang diterima)

  • Item Name (nama barang yang diterima)

  • Supplier Name (nama supplier yang mengirim)

  • Date (tanggal penerimaan)

  • Signature (tanda tangan dari bagian gudang yang menerima)

  1. Detail Tagihan Pembayaran (DTP)

  • Invoice Number (nomor invoice dari supplier)

  • Item Name (nama barang yang dipesan)

  • Quantity (jumlah barang yang dipesan)

  • Price (harga barang yang dipesan)

  • Total Price (total harga barang yang dipesan)

  1. Invoice

  • Invoice Number (nomor invoice dari supplier)

  • Item Name (nama barang yang dipesan)

  • Quantity (jumlah barang yang dipesan)

  • Price (harga barang yang dipesan)

  • Total Price (total harga barang yang dipesan)

  • Date (tanggal pembuatan invoice)

  1. Faktur Pajak

  • Invoice Number (nomor invoice dari supplier)

  • Item Name (nama barang yang dipesan)

  • Quantity (jumlah barang yang dipesan)

  • Price (harga barang yang dipesan)

  • Total Price (total harga barang yang dipesan)

  • Date (tanggal pembuatan faktur pajak)

  1. Bukti Pembayaran

  • Payment Number (nomor pembayaran dari accounting)

  • Invoice Number (nomor invoice dari supplier)

  • Payment Date (tanggal pembayaran dilakukan)

  • Amount (jumlah uang yang dibayarkan)


4.Spesifikasi file dari teks di atas bisa dibuat sebagai berikut:

  1. Nama file: pembelian_barang_kredit.txt

  2. Tanggal pembuatan file: [tanggal pembuatan file]

  3. Deskripsi: File ini berisi prosedur sistem pembelian barang secara kredit pada CV. Maju Terus Pantang Mundur.

  4. Format file: Teks (.txt)

  5. Struktur file:

    • Bagian 1: Prosedur Permintaan Barang

      • Judul: Prosedur Permintaan Barang

      • Isi: Deskripsi prosedur permintaan barang

    • Bagian 2: Prosedur Pemesanan Barang

      • Judul: Prosedur Pemesanan Barang

      • Isi: Deskripsi prosedur pemesanan barang

    • Bagian 3: Prosedur Penerimaan Barang

      • Judul: Prosedur Penerimaan Barang

      • Isi: Deskripsi prosedur penerimaan barang

    • Bagian 4: Prosedur Pembayaran

      • Judul: Prosedur Pembayaran

      • Isi: Deskripsi prosedur pembayaran

    • Bagian 5: Prosedur Pembuatan Laporan

      • Judul: Prosedur Pembuatan Laporan

      • Isi: Deskripsi prosedur pembuatan laporan

  6. Atribut file:

    • Read-only: Ya

    • Write: Tidak diperbolehkan

    • Hidden: Tidak

    • Size: Sesuai dengan isi file

    • Location: Lokasi folder atau direktori yang sesuai.



Rizki Agung Sentosa

Perkenalkan nama lengkap saya Rizki Agung Sentosa, biasa dipanggil Rizki/Agung. Saya lahir pada tahun 2002. kini saya sedang menjadi Mahasiswa di Kampus Universitas Bina sarana Informatika jurusan Ilmu Komputer S1

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama